(Change of Everything)
Saat itu sinar matahari yang cerah dan dinginnya AC kembali membangunkan diriku. Y saat itu semua anak akan berangkat ke sekolah bersama orang tuanya untuk mengambil laporan hasil belajar mereka selama 1 semester. Aku, mama dan ciciku segera pergi ke sekolah untuk mengambil rapot.
Y semua berjalan seperti biasa disana, sungguh senang saat ku tau aku meraih peringkat 2 di kelas. Tiba-tiba Rani dating menghampiriku dan bertanya-tanya tentang rapotku. Y Rani memang sahabat cewekku yang paling dekat jadi wajar saja ia bertanya-tanya, ia baik, lucu, pintar menulis dan selalu ceria.
Setelah pengambilan rapot selesai semua anak bergembira, y wajar saja karna itu pertanda libur telah tiba (y). aku dan teman-temanku yang lainnya mulai merencanakan acara jalan-jalan selama liburan, tetapi sangat disayangkan Rani tidak dapat ikut karena rumahnya yang jauh dan terpencil dinegri antah berantah(oke ini lebay). Jadi saya dan Rani cukup berkomunikasi lewat HP atau Facebook dan Twitter saja jika hanya ingin melepas kangen atau saya mengedit fotonya untuk mengisi waktu bosan.
Hari-hari liburan berlangsung begitu cepat dan akhirnya semua siswa kembali masuk ke sekolah setelah berlibur ria selama 1tahun dari 2010 sampai 2011(bagi beberapa anak ini masih teramat sangat kurang) pada hari Senin 3 Januari 2011. Aktifitas belajar mengajar berlangsung seperti biasa dan masih terlihat wajah-wajah lesu akibat efek liburan yang membuat malas dan suasana kelas masih rebut karena anak-anak asik bercerita pada temannya mengenai liburannya. Hari pertama telah berakhir dan tanggal telah berganti menjadi 4 Januari 2011, semua berlangsung wajar n normal, y bahkan sayapun masih tertawa bersama Rani pada saat pelajaran B.Indonesia dimulai. Jam menunjukkan pukul 2.15 dan guru B.Indonesia kami memulai membagi kelompok untuk debat, dan OMG aku mendapatkan kelompok Jackpot, semua temanku menertawakanku termasuk juga Rani, aku sungguh sedang badmood pada saat itu sehingga emosiku tidak terkendali, y memang aku tidak marah dan bermain fisik untuk membuat anak-anak itu diam tetapi aku akan bermain mental dengan mereka. Ranipun bahkan berkata padaku ‘nah liat kan siapa yang akhirnya tertawa di akhir?’(sebelumnya memang aku yang menertawakan dia duluan). Karena aku sudah teramat kesal aku balas saja kata-katanya dengan muka asam ‘lo liat Ran ini baru pertengahan, nanti kita liat siapa yang akan bener-bener tertawa di akhir.’. mungkin dia yang menganggapku bercanda tetap saja cekikikan tetapi didalam hatiku sudah ad setan yang menguasai dan menyuruhku mendiamkannya sampai ia sadar.
Pelajaran B.Indonesiapun berakhir dan Rani memanggilku tetapi aku diam saja serasakan dia tak ada, dia mencoba meminta maaf tetapi setan dihatiku memenangkannnya untuk menolak maafnya.
Keesokan paginya seperti biasa aku membawa HPku ke kamar mandi untuk menemani dikala sedang BAB yang membosankan dan tiba-tiba ada sms masuk dari Rani yang meminta maaf padaku, tetapi yang ada aku malah spontan menghapus smsnya karna masih kesal. Disekolahpun begitu aku tetap saja mengacuhkan dirinya, membiarkan apa yang terjadi padanya seperti tidak pernah terjadi. Untuk semakin membuatnya merasa sakit akupun menyuruh 2 sahabatku Nord dan Diki untuk mengacuhkannya juga dan aku tidak tau kenapa tiba-tiba sahabatnya Rani, Niki juga mengacuhkannya. Rani merasa sangat kesepian saat itu, y wajar secara dia perempuan. Semua benar-benar mengacuhkannya hingga akhirnya pada saat pulang sekolah ia menangis sendiri didepan kelas, aku yang mungkin biasanya akan menghampirinya kali ini membiarkannya saja dan bahkan merasa amat berhasil.
Akupun semakin ingin membuatnya sedih entah kenapa, aku terus memata-matainya lewat twitter dan blognya hingga akhirnya aku menembus password twitternya dan menjadikan accountnya milikku. Bahkan aku mengadu domba ia dan sahabatnya dengan membeberkan rahasianya kepada sahabatnya dimana mereka berdua menyukai orang yang sama. Acap kali ia curhat di blognya tentang diriku, y memang agak sedih membacanya karena aku telah berbuat demikian, tetapi setan masih berkuasa dihatiku sehingga aku hanya menganggap tulisan-tulisannya hanyalah sebuah cara untuk membuatku bertekuk lutut dihadapannya.
Tiba-tiba pada suatu hari aku mendengar kabar bahwa ia terkena penyakit Radang Kelenjar Getah Bening, y penyakit ini memang tidak begitu berbahaya, hanya infeksi dari bakteri, akupun pernah mengalaminya waktu kecil, sakit memang rasanya. Aku tiba2 merasa kasihan padanya, tetapi apa boleh buat? Aku sudah terlanjur memusuhinya, padahal aku amat ingin bilang padanya ‘jangan takut, kalo sakit nanti dikompress aja pakai air panas, kalo mau sembuh minum obat dari dokter.’. karna aku tidak bisa mengatakan langsung padanya terpaksa aku meminta bantuan sahabatnya Niki untuk mengatakan padanya. Entah apa yang ada di pikiranku sehingga tiba-tiba aku peduli padanya,padahal dia juga tidak akan peduli terhadapku karna aku sudah membuatnya nangis berkali-kali.
Disekolah kami ada jadwal untuk Padus bergilir di tiap kelas, dan akhirnya kelas kami mendapat jatah untuk padus. Saat itu tanggal menunjukkan 2February 2011, Desy terpilih menjadi dirigen 1 dan Rani menjadi dirigen 2, kupikir tak apalah, paling dia juga tidak terpakai. Awalnya memang begitu tetapi entah kenapa Rani lebih sering dipakai karena Desy ad keperluan lain. Aku yang masih mengacuhkan dirinya bersama sahabatku selalu menengok ke blakang secara kompak agar tidak melihat mukanya, tak peduli kakak pembimbingnya melihat karena aku benar-benar muak dengan mukanya yang sok polos menurutku saat itu. Rani yang melihat perbuatan kami tidak berani menegur dan terus melakukan pekerjaannya hingga akhirnya saat istirahat latihan dimulai ia tiba-tiba berlari keluar dengan cepat entah kemana. Aku sudah mempunyai firasat ‘halah paling ih anak nangis lagi’. Aku dan sahabatku keluar dan bertemu Rani yang sedang membeli minum, kami sempat saling melihat sejenak dan kuihat ia tidak menangis. Aku kembali ke tempat latihan menunggu latihan kembali dimulai. Semua bingung mengapa Rani dan teman-temannya belum juga dating, padahal mereka biasa tepat waktu, akupun sebagai disuruh untuk mengecek keadaan mereka dan betapa terkejutnya aku melihat Rani menangis di Gua Maria bersama teman-temannya, aku hany diam saja dan berteriak ‘woy cepet masuk, gak mulai-mulai nih, dh pengen pulang’. Merekapun tetap tidak masuk dan akhirnya Rani lebih memilih untuk pulang karena sudah tidak dapat menahan sedihnya.
Y teman-teman Rani terus memojokkanku untuk berbaikan saja dengannya, tetapi aku tidak mau karena waktu itu ia pernah berkata dengan keras seakan aku tidak ada ‘Siapa yang butuh maaf dari dia?’. akupun mengecek blognya dan ia ternyata sudah menulis banyak sekali tentangku, kadang memang aku amat kasihan melihatnya dan ia juga menulis di twitternya dengan hastag FebruaryWish semua kembali normal.
Pada 5 February aku mengalami kecelakaan didepan sekolah, y semua mengucapkan gws kepadaku. Aku kaget ketika Rani ternyata masih peduli padaku y walau dia tidak berbicara langsung, tetapi karna dia tau aku sedang online jadi dia ngetweet saja karna dia tau aku pasti akan membacanya.
Aku dan Nord masih saja mengacuhkannya, tetapi tidak dengan Diki, dia malah mulai mendekat-dekat dengan Rani, y jelas, aku memang tau Diki suka pada Rani, tak perlu disangkal lagi bahkan ketika aku dan Nord pergi ke CC untuk lomba, Diki membelikan Rani minum.
Aku yang sudak tidak tega juga melihat Rani menangis terus karenaku akhirnya meminta bantuan kepada sahabat Rani untuk dapat berbaikan dengannya, dan kamu sepakat untuk berbaikan saat Valentine. Aku ingin memberikan Rani coklat sebagai permintaan maafku, tetapi apa boleh buat aku sedang patah tulang sehingga tidak diperbolehkan oleh orang tuaku untuk keluar sehingga aku meminta bantuan Albert, Lili dan Niki untuk membelikan coklat.
14 February pun tiba dan kebetulan disekolah kami mengadakan acara Valentine. Puncak acara Valentine adalah pelepasan balon yang berisikan harapan. Sebelum acara itu dimulai aku telah d isms oleh Albert untuk segera ke depan kelas karena Rani sedang ada disana. Amat sulit bagiku untuk membuang semua rasa Gengsi dan Malu untuk berminta maaf dengannya dan yang paling sulit adalah menjauhkan kedua sahabatku yang selalu mengikutiku.
Akhirnya akupun bertemu rani di depan kelas kami yang berada di lantai 3, y angin sejuk sore disana dan kesepian sekolah karena semua anak terpusat di lapangan menambah suasana sedu. Aku mulai berbicara beberapa patah kata, OMG sulit sekali untuk bicara padanya seakan ada yang mengganjal di tenggorokanku, padahal dulu kami sering tertawa bersama dan akupun terpaku melihat wajahnya yan telah lama tidak ku lihat. Kuberikan ia coklat yang aku dapat dari temannya. Balonpun akhirnya diterbangkan dan kami melihatnya bersama. Akupun mulai memberanikan diri meminta maaf ata semua yang telah kulakukan padanya, aku sangat menyesal karna telah membuang sahabat cewekku yang paling baik dan akhirnya kamipun bercurhat ria sampai waktu menunjukkan pukul 16.30
Kami berdua yang telah berbaikan jalan keluar sekolah sambil masih bercerita mengenai kejadian2 seru selama kami bermusuhan, dan tiba-tiba ia bertanya masalah password twitternya yang telah aku ubah, aku hanya berkata ‘passwordnya gampang kok, 3 kata yang pengen gw ucapin ke lo dari dulu’
THE END